Rabu, 09 September 2009

makalah antropologi

BAB I

PENDAHULUAN


  1. Latar Belakang

Sebagian orang yang pernah mendengar”teori evolusi” atau “ dawinisme” munkin beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi dan berpengaruh sedikitpun terhadap kehidupn sehari-hari. Anggapa ni sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekedar konsep biologi.Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia.

Filsafat tersebut adalah “materialisme”, yang mengandung sejumlah pemikiran penuh kepalsuan tentang mengapa dan bagaimana manusia muncul di muka bumi.Materialisme mengajarkan bahwa tidak ada sesuatupun selain materi dan materi adalah esensi dari segala sesuatu, baik yang hidup maupun tak hidup. Berawal dari pemikiran ini, materialisme mengingkari keberadaan Sang Maha Pencipta, yaitu Allah. Dengan mereduksi segala sesuatu ke tingkat materi, teori ini mengubah manusia menjadi makhluk yang hanya berorientasi kepada materi dan b erpaling dari nilai-nilai moral. Ini adalah awal dari bencana besar yang akan menimpa hidup manusia.

Hal tersebutlah yang melatarbelakangi kami untuk mengambil tema “RUNTUHNYA TEORI EVOLUSI DARWIN”.Kami berharap makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.


2.Batasan Masalah

Agar pembahasan kami tidak melebar, maka kami membatasi pembahasan ini mulai dari munculnya teori Darwin sampai pada runtuhnya teori Darwin.



3.Rumusan Masalah

  1. Awal mula teori evolusi muncul

  2. Berkembangan teori evolusi.

  3. Runtuhnya teori evolusi.

BAB II

PEMBAHASAN


A. Asal-Mula Munculnya Teori Evolusi Darwin

Orang yang mengemukakan teori evolusi sebagaimana yang dipertahankan dewasa ini, adalah seorang naturalis amatir dari Inggris, Charles Robert Darwin.

Darwin tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang biologi. Ia hanya memiliki ketertarikan amatir pada alam dan makhluk hidup. Minat tersebut mendorongnya bergabung secara suka rela dalam ekspedisi pelayaran dengan sebuah kapal H.M.S.Beagle, yang berangkat dari Inggris tahun 1832 dan mengarungi berbagai belahan dunia selama lima tahun. Darwin muda sangat takjub melihat beragam spesies makhluk hidup, terutama jenis burung fienc tertentu di kepulauan Galapagos. Ia mengira bahwa variasi pada burung-burung tersebut disebabkan oleh adaptasi mereka terhadap habitat Dengan pemikiran ini, ia menduga bahwa asal-usul kehidupan dan spesies berdasar pada konsep “adaptasi terhadap lingkungan”. Menurut Darwin aneka spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh Tuhan, tetapi berasal dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain akibat kondisi alam.

Hipotesa Darwin tidak berdasarkan penemuan atau penelitian ilmiah apapun, tetapi kemudian ia menjadikan sebuah teori monumental berkat dukungan dan dorongan para ahli biologi materialis terkenal pada masanya.

Sebelum melangkah ke bagian terperinci dari mitos evolusi manusia, perlu disebutkan metode propaganda yang telah meyakinkan masyarakat umum tentang gagasan bahwa dimasa lampau pernah hidup makhluk separo manusia-separo kera. Metode propaganda ini menggunakan “rekontruksi” yang dibuat berdasarkan fosil-fosil. Rekontruksi yang dimaksud adalah pembuatan gambar atau model makhluk hidup sepotong tulang- kadangkala hanya berupa fragmen- yang berhasil digali. “Manusia kera” yang kita lihat dalam surat kabar, majalah, atau film semuanya adalah hasil rekontruksi.

Fosil-fosil biasanya tidak tersusun dan tidak lengkap . Karenanya, rekaan apapun yang didasarkan padanya cenderung sangat spekulatif. Kenyataannya, rekontruksi (gambar atau model) yang dibuat evolusionis berdasarkan peninggalan-peninggalan fosil itu telah dipersiapkan secara spekulatif namun cermat untuk mendukun pernyatan evolusi.Seorang ahli antropologi dari Hardvard, David R.Pilbeam. Menegaskan fakta ini ketika mengatakan “Setidaknya dalam paleoantropologi, data masih sangat jarang sehingga teori masih sangat mempengaruhi penafsiran. Teori-teori, di masa lampau, dengan jelas mencerminkan ideologi-ideologi kita bukannya mewakili data sesungguhnya”.

Sampai disini, kita perlu menggaris bawahi satu hal, rekontruksi berdasarkan sisa-sisa tulang yang hanya dapat mengungkapkan karakteristik sangat umum dari obyek tersebut, karena penjelasan terperinci sesungguhnya terletak pada jaringan lunak, gambar atau model rekontruksi menjadi sangat tergantung pada imajinasi pembuatnya.

Tidak ada bukti fosil yang nyata untuk mendukung gambaran “manusia kera” yang tidak putus-putusnya di indoktrinasikan media massa dan akademisi evolusionis. Dengan kuas di tangan, evolusionis membuat makhluk-makhluk khayalan. Namun mereka memiliki masalah serius karena tidak ada fosil-fosil yang cocok dengan gambar-gambar itu. Salah satu metode menarik yang mereka gunakan untuk masalah ini adalah “membuat” fosil-fosil yang tidak dapat mereka temukan.

Sepanjang sejarah, telah hidup lebih dari 6.000 spesies kera dan kebanyakan dari mereka telah punah. Kini hanya 120 species kera ini, mayoritas telah punah, menjadi sumber yang kaya bagi evolusionis.


B. Perkembangan Teori Evolusi

Darwin menyatakan bahwa manusia modern saat ini berevolusi dari dari makhluk serupa kera. Menurut mereka, selama proses evolusi yang diperkirakan berawal 4-5 juta tahun lalu, terdapat beberapa “bentuk transisi” antara manusia modern dan nenek moyangnya. Menurutnya sekenario yang sepenuhnya rekaan ini, terdapat 4 kategori dasar:

  1. Australopithecus (kera dari selatan), evolusionis menyatakan bahwa Australopithecus memiliki anatomi kera. Akan tetapi mereka berjalan dengan tegap seperti manusia

  2. Homo habilis (kera yang dinyatakan sebagai manusia)

  3. Homo erectus (susunan wajah yang salah)

  4. Homo sapiens (mendekati bentuk manusia)

Pada tahun 1842, Darwin telah menyusun kerangka teorinya dan esai setebal 250 halaman yang selesai tahun 1844, kemudian baru di terbitkan bukunya berjudul The origin of species dan On the origin of the species by mean of natural selection tahun 1859 dan The Origin of man tahun 1871 yang kemudian terkenal dengan teori evolusi Darwin.

Berkaitan dengan asal-usul kehidupan, Darwin secara ringks memaparkan,1

  1. Kehidupan berasal dari zat-zat organic yang secara bertahap mengalami perubahan menjadi makromelekul organik dan di perkirakan dimulai dari lautan.

  2. Evolusi kimia dimulai dari atmosfir purba yang dengan bereaksinya bahan-bahan anorganik dengan energi dari halilintar membentuk senyawa organic secara bertahap di samudra, kemudian membentuk senyawa makro molekul sebagai komponen-kompunen pembentuk sel.

  3. Makromolekul-mekromelekul terkonsentrasi di cekungan secara progresif, akibat kondisi yang relative kering dengan bantuan ATP dan enzim-enzim terjadi percepatan reaksi sehingga terbentuk membrane structural serta firbril internal sebagian bagian sel primitive yang merupakan kemungkinan terbentuknya kehidupan pada tahap pertama kali.

  4. Kemungkinan dimulainya evolusi dari laut ke ke darat denagn menggunakan analogi perkembangan invretebrata dari air ke darat.

  5. Perkemabngan makhluk hidup secara bertahapdalam jangka waktu lama dari bentuk sederhana yang menuju bentuk yang kompleks.

  6. Mekanisme evolusi dilaksanakan melalui seleksi alam oleh peristiwa mutasi gen yang terjadi secara acak dan tidak terduga pada suatu tingkatan populasi

Menurut Darwin tentang kemunculan spesies baru ada dua kemungkinan , yaitu:

    • Secara khusus diciptakan spesies baru pengganti spesies yang punah.

    • Spesies-spesies tersebut berevolusi dari pendahuluannya yang tidak tersingkir bahwa spesies yang hidup sekarang ini berasal dari spesies-spesies yang hidup di masa-masa silam yang mengalami evolusi melalui seleksi alam.

C. Penolakan Terhadap Teori Darwin

Dalam tulisan harun yahya (2003) berjudul “Runtuhnya Teori Evolusi darwin dalam 20 Pertanyaan” menjelaskan berbagai penemuan atau pendapatn ilmiah yang akurat merobohkan bangunan teori darwinisme sampai ke akarnya dengan berlandasan sains yang bersesuaian denagn nilai-nilai agama. Secara ringkas, berbagai kritik penting atau penolakan teori evolusi Darwin dalam tulisan itu, diantaranya,

  1. Penolakan terhadap teori evolusi Darwin yang menyebutkan bahwa makhluk hidup di muka bumi ada sebagai akibat dari peristiwa kebetulan dan muncul dengan sendirinya dari kondisi alamiah,

    1. Sel hidup adalah struktur paling kompleks yang di temukan manusia. Sains mengungkapkan bahwa satu sel hidup saja memiliki struktur dan berbagai sistem rumit yang paling terkait. Struktur yang kompleks ini dapat berfungsi apabila masing-masing bagian penyusunan muncul secara bersamaan dan dalam keadaan sudah berfungsi sepenuhnya

    2. Francis crik, seorang evolusionis molekuler, pemenagng hadiah nobel mengakuai bahwa molekul yang begitu rumit tidak mungkin muncul dengan sendirinya secara tiba-tiba karena kebetulan sebagai hasil dari proses evolusi.

  2. Penolakan terhadap teori evolusi yang menyatakan bahwa kehidupan dimulai dari sel yang pertama muncul karena factor kebetulan terbentuknya secara mandiri lalu sel ini berkembang dan berevolusi, dan denagn mengambil bentuk-bentuk yang berbeda, menghasilkan berjuta-berjuta spesies makhluk hidup di bumi,

    1. semua hasil penggalian dan penelitian selama ratusan tahun lebih dari para paleontology menunjukan hasil yang bertentangan dengan pendapat kaum evolusionis yaitu makhluk hidup muncul secara tiba-tiba dalam wujud sempurna tanpa cacat,berarti makhluk hidup telah diciptakan

    2. Pendapat Robert Canoll, paleontology vertebrata dan evolusionis, bahwa catatan fosil belum menghasilkan gambaran mata rantai transisi yang tidak terhingga jumlahnya.

    3. Nana suhan mengatakan, menurut teori evolusi semua spesies berasal dari sebuah sel atau bberapa sel tunggal yang sederhana (prokariota) yang terbentuk didalam “kolam purba” (primordial pond), dan bahwa terbentuknya berbagai jenis kehidupan yang sangat bervariasi di bumi kita ini merupakan hasil seleksi alam. Dan karena genom tidak mudah berubah, tidak mudah berutasi, hasil seleksi alam hanya akan menghasilakan variasi yang sangat sedikit sehingga berbagai jenis hewan dan tumbuhan yang sangat banyak dan bervariasi tersebut, mestinya telah terbentuk di dalam kolam purba.

Dan masih banyak lagi yang menentang teori Darwin. Hal tersebut terjadi karena banyaknya peneliti yang ingin mebuktikan tentang kebenaran evolusi Darwin. Dari sekian banyak pembuktian sehingga banyak pula faktor-faktor yang membuat teori evolusi Darwin tersebut lemah.
















BAB III

PENUTUP


  1. Kesimpulan

Dua kesimpulan yang dapat kita cermati dari pembahasan tersebut, yaitu:

    • Tidak ada fosil yang ditemukan sebagai bukti adanya evolusi, teori Darwin gugur

      1. Semua fosil yang ditemukan itu tidak ada bentuk yang lengkap dan sempurna, misalnya berupa potonagn tulang, potongan gigi, bentuk tulang dan potongan tulang rahang atau tungkai, dan puncak tengkorak kemudian direkayasa/ direkonstrusi bentuknya dan dianggap sebagai bentuk peralihan dari bentuk kera ke manusia.

      2. Terjadi pemalsuan fosil-fosil yang di temulkan untuk direkayasa secara serius denagn penuh imajinatif menjadi bentuk makhluk peralihan (missing link) antara kera dengan manusia.

      3. Fosil-fosil yang di temukan masih dalam periode (umur bumi) yang sama, bukan menunjukan evolusi bahkan memperkuat penciptaan.

    • Teori Darwin bertentangan denagn ajaran agama

Sealain ditolak oleh masyarakat ilmuan, terlebih lagi teori evolusi Darwin memasuki wilayah religius yang menyesatkan umat beragama. Teori asal-usul makhluk hidup yang jumlahnya jutaan jenis (spesies) di muka bumi ini hanya berasal dari satu sel organisme sungguh bertentangan dengan ajaran agama tentang penciptaan setiap makhluk oleh Tuhan. Agam islam denagn tegas menyatakan kebenaran secara mutlak bahwa stiap makhluk yang di ciptakan oleh Allah SWT. Mmpercayai kebenaran teori evolusi itu dan mengingkari proses penciptaan, bagi umat islam adalah kesesatan, tidak beriman, atau murtad


  1. Kritik dan Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan, maka kami sangat mengharapkan kritik dari pembaca dan saran yang membangun demi perbaikan makalah kami kedepan.




















DAFTAR PUSTAKA


  • Harun Yahya, Runtuhnya Teori Evolusi dalam 20 Pertanyaan, Risalah Gusti, Jakarta, 2003.

  • Drs. Rosman Yunus, M.A. Ed, Ir. Bambang Haryanto, M. Si, Choirul Abadi, S.H.I, Teori Darwin dalam Pandangan Sains dan Islam, Prestasi, Jakarta, 2006.

  • http: //id.wikipedia.org/wiki/Charles Darwin




















1 Teori Darwin dalam pandangan sains dan islam, Prestasi. Jakarta 2006, halm: 21














Tidak ada komentar:

Posting Komentar