Selasa, 31 Agustus 2010

“EFFECTIVE PUBLIC RELATIONS” SCOTT M.C Bab 11 ( Menindentifikasikan problem public relation, tehap 1 ) BAB 12 ( PERENCANAAN DAN PEMOGRAMAN, TAHAP 2 )

Dalam bentuknya yan paling maju, PR adalah bagaia proses perubahan dan pemecahan masalah di organisasi yang dilakukan secara ilmiah. Praktis PR jenis ini menggunakan teori dan buku terbaik yang ada untuk melakukan proses 4 langkah pemecahan Problem :

ANALISIS SITUASI >> Mendefinisikan Problem Masalah (“Apa yang sedang terjadi sat ini”)
STRATEGI >> Perencanaan dan pemograman (“ Perencanaan dan pemograman”)
IMPLEMENTASI >> Mengambil tindakan dan Brkomunkasi (“Bagaimana kita melakukannya dan dan kapan kita melakukannya.”)
PENILAIAN >> Mengevaluasi progam (“Seberapa baik langakah yang kita lakukan?”)

Dalam proses di atas tentu kita membutuhkan banyak langkah kecil di dalam masing-masing 4 langkah tersebut yang akan kita bahas dalam tiga bab selanjutnya. Namun dalam bab ini kita akan menitikberatkan pada metode riset dan pencarian fakta yang diperlukan untuk mengawali proses perencanaan strategis.

PERAN RISET DALAM PERENCANAAN STATEGIS

Apa itu riset?? Riset adalah sederhana, semacam keadaan pikiran , sikap yang ramah dan terbuka terhadap perubahan agar tidak ketinggalan zaman. Riset dapat diterapkan untuk apa saja. Persoalan personal atau bisnis macam apapun ! Riset adalah sebuah pemecahan masalah, bukan pemikiran yang akan baik denagn sendirinya? Riseta adalah sebuah pimikiran composer, bukan pemikiran pemain sepak obola, dan riset adalah sebuah “hari esok” ! bukan sekarang.

Apa kegunaan dari riset ?? riset diguanakan oleh sebagaian perusahaan sebagai alat pendengar untuk memecahakan sebuah problem (PR) diperusahaan tersebut, denagn menutup lubang dan membantu perusahaan mendengar apa kata konstitusinya. Karena dengan riset terencana ini anda akan mengetahui bagaimana orang-orang bereaksi terhadap ucapan anda selama ini. Ringkasnya riset dipakai untuk menentukan “ apa yang terjadi saat ini?”

Lalu apa strategi yang lakukan ?? Pernyataan problem yang berguna harus meringkas apa yang telah dipelajari tenatng situasi problem : (1) Pertanyaan proble ditulis dalam bentuk present tense, yang mendiskripsiakan situasi ayng terjadi saat ini, (2) Pernaytaan problem mendiskripsikan situasi spesifik adan term yang bias diukur, denagn memberi perincian dari 5W+1H.

Apa sumber persolannya?
Damana problemnya?
Kapan sesuatu itu menjadi problem?
Siapa yang terlibat atu dipengaruhi?
Bagaimana mereka terlibat atau dipenagruhi?
Mengapa ini menjadi paerhatian organisasi atau publiknya?

(3) Sebuah pernyataan problem tidak menyiratkan solusi atau mrnyebutkan siapa yang mirip strategi iakn sotong atau gurita yang menyemprotkan tinta ketika merespon situasi yang tidaka akan beres. Contoh klaik dari pernyataan problem “ Persoalan kita di sini adalah problem komunikasi. “ Komunikasi adalh sebagain dari solusi, buka problem.

ANALISIS SITUASI

Sebuah analisis situasi ayng memuat semau latar belakang informasi ayng diperlukan untuk menjelaskan dan mengilustrasikan secara detail dmakan dari sbuah petnyataan problem.. Analisis ini tak lepas dari factor internal dan eksternal. Faktor Internal yang berhubunagn denagn kebijakan, prosedur dan tindakan organisasi yang berhubungan dengan situasi problem. Sedangkan factor eksternal biasanya menggunakan “analisis stakeholder” yaitu proses mengindentifikasi siapa yang terlibat dan siapa yang dipengaruhi suatu situasi.

Sebenarnya analisis detail tentang factor internal dan eksternal dalm suatu problem dapat memberi praktisi informasi strategi yang mereka butuhkan untuk menilai kekuatan (Strength), dan kelemahan (Weakness), menindentifikasi peluang (Oppourtunitty) dan ancaman (Threat) atau biasa disingkat menjadi “SWOT” atau “ TOWS”.


PROSES RISET


Metode Informal atau “Eksplorasi”

a. Kontak Personal
b.Informan Kunci
c.Kelompok focus dan Forum Komunikasi
PROSES RISET d. Komite dan Dewan Penasehat
e.Ombudman dan Penjabat Ombuds
f.Saluran Telpon Bebas
g.Analisis Surat
h.Sumber Online
i.Dan Laporan Lapangan

Metode Formal
a.Analisis Sekunder dan Database Online
b.Analisis isi
c.Survei









BAB 12
( PERENCANAAN DAN PEMOGRAMAN, TAHAP 2 )

Perencanaa strategis dalam PR melibatkan pembuatan keputusan trentang tujuan dan sasaran progam. Mengindentifikasi Publik kunci, menentukan kebijakan atau aturan untuk mmandu pemilihan strategi, dan menentukan strategi. Dalam praktisi PR bekeja sama dengan manajer lain untuk mengembangkan rencana progam startegis. Proses perencanaan biasanya menggunakan langkah-langkah berikut :

1.Mengindentifikasi peran dan misi Menentukan cakupan kerja yang akan dilakukan.
2.Menentukan area hasil utama.
3.Mengindentifikasi dan mengspesifikasi indicator efectivitas. Menentukan factor yang dapat diukur sebagai dasar penentuan sasaran. Sasaran berfungsi sebagai berikut :

a.Memberi focus dan arah untuk pengembangkan strategi dan taktik progam
b.Menyediakan pedoman dan otivikasi bagi pihak yang mengimplementasikan pogram tersebut.
c.Menyebutkan riteria untuk memonitor kemajuan dan menilai dampaknya.

4.Memilih dan menentukan sasaran. Menentukan hasil yang dicapai.
5.Menyiapkan rencana aksi, dengan menentukan bagaimana mencapai sasaran specific diantarnya :

a.Pemograman. Menetukan urutan tindakan dalam mencapai sasaran
b.Penjadwalan . Menentukan waktu yang diperlukan untuk langkah-langkah aksi da sasaran.
c.Anggaran. Menentukan dan menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk mencapai sasaran
d.Menetapkan akunstabiltas. Menentukan siapa yang mengawasi pecampaian sasaran dan langkah-langkah aksi.
e.Mereview dan merekonsiliasi. Mengetes dan merevisi rencana tentative, jika diperlukan,sebelum melakukan aksi.

6.Menetapkan control. Memastikan pencapain sasaran secara effective.
7.Berkomunikasi. Menentukan komunikasi organisasi yang diperlkan untuk mencapai pemahaman dan komitmen dalam enam kangkah sebelumnya
8.Implementasi. Memastikan kesepakatan di antara orang-orang yang penting tentang siapa danpa yang dibutuhkan untuk upaya itu, pendekatan apa yang paling baik, siapa yang perlu dilibatkan, dan lanakah aksi apa yang perlu diambil segera.
Yaitu dengan melekukan langkah-langkah :

a.Menulis skenarioPerencanaan
b.Mengatisipasi Bencana dan Kritis
c.Membentuk pusat Informasi.
d.Penganggaran.

Penyataan misi untuk fungsi PR disusun berdasarkan pernyataan misi organisasi. Biasanya misi PR adalah membantu organisasi mencapai misinya dengan melakukan hal-hal sebagai berikut :
Mengumpulkan dan menganalisis informasi tantang perubahan pengetahuan, opini, dan perilaku public utama dan kelompok stherholder.
Berfungsi sebagai sumber sentralminformasi tentang organisasi dan sebagai saluran komunikasi resmi antara organisasi dengan publiknya.
Mengkomunikasikan informasi signifikan, opini dan interpretasi agar public dan stakeholder lainnya mengetahui kebijakan dan aksi organisasional.
Mengoordinasikan aktivita-aktivitas yang mempengaruhi hubungan organisasi dengan public dan kelompok stakerholder lainya.
Dalam organisasi ini PR harus mengembangkan funsi utama, bukan sekedar sampingan, dan PR harus dapat persetujuan manajemen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar